STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN JIWA
FORMAT
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Strategi Pelaksanaan)
A. Proses Keperawatan
Kondisi klien:
Diagnosa Keperawatan:
- Resiko perubahan sensori persepsi berhubungan dengan menarik diri.
- Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
- Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu : koping defensif.
Tujuan khusus:
- Membina hubungan saling percaya.
- Menyebutkan penyebab menarik diri.
- Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
- Melakukan hubungan sosial secara bertahap, klien – perawat, klien – kelompok, klien – keluarga.
- Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
- Memberdayakan sistem pendukung
- Menggunakan obat dengan tepat dan benar
Tindakan Keperawatan:
- Bina hubungan saling percaya
- Berikan perhatian dan penghargaan
- Dengarkan klien dengan empati : berikan kesempatan bicara (jangan di buru-buru), tunjukkan perawat mengikuti pembicaraan klien.
- Bicara dengan klien penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
- Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
- Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
- Bantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien untuk bergaul.
- Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien (jika mungkin perawat yang sama).
- Motivasi / temani klien untuk berinteraksi / berkenalan dengan klien / perawat lain. beri contoh cara berkenalan.
- Tingkatkan interaksi klien secara bertahap (satu klien, dua klien, satu perawat, dua perawat, dan seterusnya).
- Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok, sosialisasi.
- Bantu klien melakukan aktivitas hidup sehari-hari dengan interaksi.
- Fasilitas hubungan klien dengan keluarga secara terapeutik.
- Diskusikan dengan klien setiap selesai interaksi/kegiatan.
- Beri pujian akan keberhasilan klien.
B. Proses Pelaksanaan Tindakan (Strategi Komunikasi)
Orientasi :
·
Salam
terapeutik :
·
Evaluasi
validasi
·
Kontrak (topik,
waktu, tempat)
Kerja : Sesuai
dengan langkah-langkah tindakan keperawatan
Terminasi :
·
Evaluasi respon
klien terhadap tindakan keperawatan
* respon
subjeltif
*
respon objektif
·
Tindak lanjut
·
Kontrak yang
akan datang (topik, waktu, tempat)
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Masalah
Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk
Keluarga
|
Isolasi
Sosial
|
Pasien
SP
I p
1.
Membina
hubungan saling percaya
2.
Mengidentifikasi
penyebab isolasi sosial pasien
3.
Berdiskusi
dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4.
Berdiskusi dengan
pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
5.
Mengajarkan
pasien cara berkenalan dengan satu orang
6.
Menganjurkan
pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincan dengan orang lain dalam
kegiatan harian.
SP
II p
1.
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien.
2.
Memberikan
kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.
3.
Membantu
pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian.
SP
III p
1.
Mengevaluasi
jadwal kegiantan harian pasien
2.
Memberikan
kesempatan kepada berkenalan dengan dua orang atau lebih
3.
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
Keluarga
SP
I k
1.
Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2.
Menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3.
Menjelaskan
cara-cara merawat pasien isolasi sosial
SP
II k
1.
Melatih
keluarga mempraktekkasn cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
2.
Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi social
SP
III K
1.
Membantu
keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge
planning]
2.
Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
|
Masalah
Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk
Keluarga
|
Harga
Diri
Rendah
|
Pasien
SP
I p
1.
Membina
hubungan saling percaya
2.
Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
3.
Mermbantu
pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
4.
Membantu
pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
5.
Melatih pasien
sesuai kemampuan yang dipilih
6.
Memberikan
pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
7.
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP
II p
1.
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih
kemampuan kedua
3.
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
Keluarga
SP
I k
1.
Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2.
Menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3.
Menjelaskan
cara-cara merawat pasien harga diri rendah
SP
II k
1.
Melatih
keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
2.
Melatih
keluarga melakukan cara perawat langsung kepada pasien harga diri rendah
SP
III k
1.
Membantu
keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge
planning]
2.
Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
|
Masalah
Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk
Keluarga
|
Halusinasi
|
Pasien
SP
I p
1.
Membina
hubungan saling percaya
2.
Mengidentifikasi
jenis halusinasi pasien
3.
Mengidentifikasi
isi halusinasi pasien
4.
Mengidentifikasi
waktu halusinasi pasien
5.
Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi pasien
6.
Mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan halusinasi
7.
Mengidentifikasi
respons pasien terhadap halusinasi
8.
Mengajarkan
pasien menghardik halusinasi
9.
Menganjurkan
pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
SP
II p
1.
Mengvaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih pasien
mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3.
Menganjukan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP
III p
1.
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih pasien
mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatyan [kegiatan yang biasa
dilakukan pasien]
3.
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP
IV p
1.
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Memberikan
pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3.
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
Keluarga
SP
I k
1. Mendiskusikan
masalah
yang
dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala
halusinasi, dan jenis
halusinasi yang dialam
pasien beserta proses
terjadinya
3.
Menjelaskan cara-cara
merawat
pasien halusinasi
SP
II k
1.
Melatih
keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan Halusinasi
2.
Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien Halusinasi
SP
III k
1.
Membantu
kelaurga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge
planning]
2.
Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
|
Masalah
Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk
Keluarga
|
Defisit
Perawatan
Diri
|
Pasien
SP
I p
SP
II p
SP
III p
SP
IV p
|
Keluarga
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|
Masalah
Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk
Keluarga
|
Waham
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
|
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|
Masalah Keperawatan
|
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
|
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Resiko
Bunuh Diri
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
SP
IV p
|
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|
Masalah
Keperawatan
|
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
|
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Perilaku
Kekerasan
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
SP
IV p
|
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|
* Jika pasien mendapatkan obat untuk mengatasi agitasi
Perilaku Kekerasan pada Anak
Masalah
Keperawatan
|
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
|
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Resiko
Perilaku
Kekerasan
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
SP
IV p
|
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|
* Jika pasien mendapatkan obat untuk mengatasi agitasi
Depresi pada Anak
Masalah Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Resiko
Bunuh Diri
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
Meningkatkan
harga diri anak:
SP
IV p
|
SP
I k
1.
Membina hubungan saling
percaya
2.
Menjelaskan masalah resiko
bunuh diri pada anak.
3.
Menjelaskan cara
mencegah bunuh diri anak
4.
Mendorong keluarga untuk
mengawasi anak secara
ketat.
SP
II k
1.
Menjelaskan
cara mendukung anak mengubah pola
pikir negatif
2.
Menjelaskan
cara mendukung anak mengubah pola pikir negatif
3.
Menganjurkan memberikan dukungan pada anak
SP
III k
1.
Menjelakan tahap perkembangan anak
2.
menjelaskan fasilitasi perkembangan yang bisa
dilakukan keluarga
3.
Menjelaskan dan mendorong keluarga mencegah bunuh
diri pada anak
4.
Menjelaskan sumber rujukan yang bisa dijangkau oleh
keluarga
|
Demensia pada Lansia
Masalah Keperawatan
|
TIndakan Keperawatan untuk Pasien
|
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Gangguan
Proses Pikir:
Pikun
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
|
SP
I k
SP
II k
|
Depresi
pada Lansia
Masalah
Keperawatan
|
TIdnakan Keperawatan untuk Pasien
|
TIndakan Keperawatan untuk Keluarga
|
Resiko
Bunuh Diri
|
SP
I p
SP
II p
SP
III p
SP
IV p
|
SP
I k
SP
II k
SP
III k
|